Jumat, 09 September 2011

Dicari; anggota DPRD yang cerdas dan profesional !

Membaca mengenai berita pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun di harian Haluan Kepri tanggal 8 September 2011 ( disini ) membuat saya geleng-geleng kepala.


Pertama, adanya penjelasan dari (yang terhormat) anggota DPRD Kab. Karimun Raja Kamarudin mengenai kenaikan angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun yang bukan merupakan rekaan semata sebagai HASIL SURVEI PETUGAS SENSUS PENDUDUK (SP) 2010 oleh petugas Badan Pusat Statistik (BPS). Pernyataan ini membuat saya geli karena pasti bukan berasal dari hasil membaca publikasi BPS, ataupun diskusi dengan pihak BPS atau pihak lain yang berkompeten mengenai angka pertumbuhan ekonomi. Angka pertumbuhan ekonomi bukan dihasilkan dari sensus penduduk, namun berasal dari Survei Khusus Pendapatan Regional (SKPR), dengan ditunjang oleh survei-survei bidang ekonomi lainnya. Data hasil Sensus Penduduk yang dipergunakan hanya sebatas berkaitan dengan produk turunan dari angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yaitu pendapatan per kapita.

Kedua, adanya pernyataan bahwa "Bisa dilihat bagaimana pola konsumtif masyarakat di Karimun akhir-akhir ini, terlebih setelah lebaran. Pusat-pusat perbelanjaan selalu ramai. Mana mungkin masyarakat bisa mendatangi pusat perbelanjaan jika ekonomi mereka merosot. Ini membuktikan kalau tingkat ekonomi bagus,". Saya harap nantinya pernyataan ini tidak diikuti dengan bantahan ketika pada periode yang sama BPS mengeluarkan release bahwa angka kemiskinan berkurang (saya rasa sih tidak akan protes,,). Sebab hal ini yang selalu terjadi ketika BPS mengeluarkan kedua angka tersebut. Di satu sisi ada beberapa gelintir pihak yang menerima angka pertumbuhan ekonomi yang meningkat, namun di sisi lain menolak bahwa angka kemiskinan mengalami penurunan.

Ketiga, pernyataan "pertumbuhan ekonomi masyarakat Karimun tersebut bersumber dari kemandirian masyarakat yang berhasil menggali potensi sumber daya alam yang ada di Karimun, khususnya sektor pertanian dan perikanan. Dua sektor tersebut menunjukkan hasil yang mengembirakan hingga mencapai 6,5 persen. Ini menunjukkan masyarakat Karimun sudah semakin mandiri,". perlu mendapatkan koreksi. Jika kita melihat kepada publikasi Pendapatan Regional Bruto Kabupaten Karimun tahun 2010, dapat dilihat bahwa struktur ekonomi Kabupaten Karimun ditopang oleh dua sektor utama yaitu pertanian (dalam hal ini khusus sub sektor perikanan) serta perdagangan, hotel dan restoran (dalam hal ini khususnya sub sektor perdagangan). Perkembangan sub sektor lain selain perikanan pada sektor pertanian justru tidak menunjukkan adanya perkembangan yang menggembirakan. Sementara itu sub sektor lain pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran seperti sub sektor hotel, dan sub sektor restoran juga cenderung tidak ada perubahan. Dan hal ini sudah berlangsung selama beberapa tahun ke belakang. Sementara itu, ditinjau menurut performa, sektor yang menagalami pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah sektor konstruksi.

Untuk itu ada baiknya anggota DPRD kedepan berusaha untuk lebih profesional dalam memberikan pernyataan mengenai angka-angka statistik. Ada baiknya mereka lebih banyak membaca publikasi statistik daerah yang setiap tahun dihasilkan melalui APBD, atau bertanya/berdiskusi dengan orang yang memang memahami mengenai angka-angka tersebut jadi tidak sekedar asal bunyi. Selain dapat menambah pengetahuan, hal ini juga penting mengingat fungsi pengawasan DPRD mengenai hasil-hasil pembangunan daerah. Tapi untuk Kabupaten Karimun, hal ini rasanya sulit mengingat komposisi DPRD pada periode initidak mengenal adanya oposisi dan nyaris semua fraksi membebek pada pihak yang berkuasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bermanfaat? mohon tinggalkan jejak..