a. Tingkat Penghunian Kamar Hotel
Tingkat penghunian kamar hotel (TPK) di Kabupaten Karimun pada tahun 2007
mencapai 23,97 persen untuk usaha akomodasi lainnya, dan 27,67 persen pada
hotel berbintang. Besaran tersebut berfluktuasi setiap bulannya. Untuk usaha
akomodasi lainnya TPK paling rendah terjadi pada bulan Mei sebesar 17,85
persen, sedangkan yang tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 29,61
persen. Sementara pada hotel berbintang, TPK paling rendah terjadi pada bulan
Januari sebesar 15,67 persen, dan yang tertinggi pada bulan November sebesar
33,5 persen.
Pada klasifikasi usaha akomodasi lainnya yang memiliki 10-24
kamar, TPK mencapai 13,26 persen. Pada
usaha yang memiliki 25-40 kamar, TPK mencapai 23,81 persen. Sedangkan pada
usaha yang memiliki 41-100 kamar, TPK mencapai 24,69 persen. Sementara itu, TPK
pada hotel berbintang mencapai 35,51 persen untuk hotel bintang 1, dan 11,71
persen untuk hotel bintanng 2.
Tingkat penghunian kamar hotel tahun
2007 tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mengingat tren TPK di Kabupaten Karimun pada
tahun 2001-2006 terus menunjukkan penurunan. Terutama pada dua tahun terakhir
dimana TPK berada dibawah 20 persen.
b. Tingkat Penghunian Tempat Tidur
Dari jumlah seluruh tempat tidur yang tersedia
selama tahun 2007, tempat tidur yang digunakan berkisar antara 22,6 persen
untuk usaha akomodasi lainnya dan 31,25 persen pada hotel berbintang. Ini
menunjukkan bahwa TPTT pada hotel berbintang lebih rendah jika dibandingkan
dengan TPTT usaha akomodasi lainnya.
c. Rata-rata Lama Menginap
Rata-rata lama menginap tamu di hotel
berbintang dan usaha akomodasi lainnya pada tahun 2007 adalah 1,45 hari. Untuk
wisatawan asing, rata-rata lama menginap adalah 1,94 hari, sedangkan tamu
Indonesia adalah 2,61 hari. Dengan demikian dapat dilihat bahwa pada periode
tersebut tamu Indonesia lebih lama menginap dibandingkan dengan tamu asal luar
negeri. Yang menarik adalah bahwa rata-rata lama menginap tersebut menunjukkan
kecenderungan untuk meningkat setiap bulannya, dimana pada akhir tahun
rata-rata lama menginap tersebut mencapai 5,27 hari untuk tamu indonesia dan
5,31 hari untuk tamu asing.
Jika dilihat pada tahun-tahun sebelumnya, rata-rata lama menginap tamu pada
hotel di Kabupaten Karimun cenderung stabil namun menunjukkan gejala penurunan.
Selama tahun 2001-2006 rata-rata lama menginap tamu tersebut berkisar antara
1,47 sampai 2,11 hari.
Dengan demikian rata-rata lama menginap tamu pada tahun 2007 adalah yang
terendah selama enam tahun terakhir. Hal itu mengindikasikan bahwa kunjungan
wisatawan di Kabupaten Karimun menjadi semakin singkat. Ini harus menjadi
perhatian bagi pihak-pihak terkait, terutama yang berkaitan dengan kunjungan
tamu asing. Sebab semakin lama seorang tamu asing mengunjungi suatu wilayah,
maka pengeluaran yang akan dibelanjakan di tempat tersebut tentunya semakin
besar dan dapat mendatangkan devisa bagi negara.
d. Jumlah Tamu Per Kamar
Jumlah Tamu per Kamar (Guest Per Room = GPR) menggambarkan
rata-rata banyaknya tamu yang menghuni satu kamar yang terjual. GPR hotel di Kabupaten Karimun pada tahun 2007 adalah 1,23.
GPR paling rendah terjadi pada bulan Februari dan Mei, sedangkan yang tertinggi
terjadi pada bulan November.
3. KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA
Sebagai salah satu kota tujuan wisata,
pada tahun 2007 Kabupaten Karimun tercatat dikunjungi oleh 152.463 orang
wisatawan mancanegara. Jumlah ini menurun sekitar 8,99 persen dari jumlah
wisatawan mancanegara tahun 2006 yang sebesar 167.538 orang. Jika ditinjau
kebelakang, selama periode 2003-2007 laju kedatangan wisatawan mencanegara
menunjukkan adanya penurunan setiap tahun. Walaupun sempat meningkat hingga
mencapai 3,84 persen pada tahun 2004, namun jumlah wisatawan mancanegara tahun
2007 merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir.
Jika diperhatikan lebih lanjut, ramainya kunjungan wisatawan mancanegara ke
Kabupaten Karimun juga dipengaruhi waktu tertentu. Puncak kunjungan (peak season) wisatawan asing ke Karimun
terjadi pada bulan Maret, Juni-Juli, dan Desember. Sementara kunjungan yang
rendah (low season) terjadi pada
bulan Januari, Mei, dan Oktober. Walaupun terdapat puncak kunjungan, namun
secara umum perbedaannya dengan jumlah kunjungan yang rendah tidak begitu
mencolok. Setiap bulannya rata-rata Kabupaten Karimun dikunjungi oleh 12.705
wisatawan mancanegara.
Jika ditinjau dari segi asal, dari
tahun ke tahun wisatawan dari negara Malaysia masih memberikan sumbangan
terbesar terhadap keseluruhan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke
Kabupaten Karimun. Pada tahun 2007, wisatawan asal negara tersebut berjumlah
80.714 orang. Jumlah terbesar kedua dipegang oleh wisatawan asal negara
Singapura dengan jumlah 69.592 orang. Selain kedua negara tersebut, wisatawan
dari negara lain rata-rata hanya menyumbang 0,03 persen dari keseluruhan jumlah
wisatawan mancanegara. Hal ini dapat dipahami mengingat letak kedua negara
tersebut merupakan yang paling dekat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten
Karimun.